Minggu, 20 Maret 2011

HUMOR BATAK

 




Tanah Abang

Pemuda Jawa : "Maaf, saya orang baru di Jakarta, baru datang dari Jawa... apakah ini Tanah Abang?"

Pemuda Batak : "Oh bukan.... ini bukan tanah aku, sumpah! Aku juga baru datang dari Medan, jadi aku juga tidak tahu tanah siapa ini..."




Ginting Beli Dawet 

Ginting, seorang mahasiswa baru asal Medan yang baru pertama datang ke Yogya kebetulan pingin sekali minum minuman khas daerah tersebut yaitu DAWET alias cendol.

Ginting: "Mbak, beli cendol.."

Mbak: "Sampun telas" (=Sudah habis)

Ginting: "Iya memang harus pake gelas.."

Mbak: "Mboten wonten" (=tidak ada)

Ginting: "Iya memang saya suka pake santen.."

Mbak (sambil kesal): "Dasar sinting"
Ginting: "Kok tahu nama saya Ginting...??"

Mbak (makin kesal): "Dasar wong edan..!!"

Ginting: "Wah mbak betul lagi..saya memang dari Medan"

Mbak: "Dasar wong ora duwe otak...!!!"

Ginting: "Memang benar saya asli Batak."

Mbak: "Dasar budeg" (=tuli)....!!!!

Ginting: "Selain cendol saya memang suka gudeg."

Mbak: "Sampeyan kok kurang kerjaan."

Ginting: "Benar sekali mbak teman-teman saya kurang kerjaan, mereka sukanya baca & kirim email...!!!"




Berjalan di Atas Air

Seorang Turis Batak berkunjung ke Israel. Dia menawar perahu mau keliling-keliling di Danau Galilea dan diberitahu pemilik perahu bahwa sewa perahu US$10/jam.

"Wah... mahal kali kau!!! di Danau Toba di negara saya Indonesia, sewa perahu gak sampai separuh-nya... itupun sudah bisa naik perahu keliling sampe puas...!"

Pemilik perahu itupun mencoba menjelaskan, "Ini kan di Israel ... bukan di Indonesia... di danau ini-lah Tuhan Yesus berjalan di atas air ..."

Mendengar jawaban pemilik perahu itu, spontan sang turis batak tersebut berjalan pergi ... sambil merepet dan menggerutu,

"Oooo... PATUT MA ANTONG, GABE MARDALAN PAT TUHAN YESUS NAJOLO, AI SUMALING DO HAPE ARGANI SEWA NI SOLU DI TAO GALILEA ON !!!"

(Pantesan, Tuhan Yesus jadi jalan kaki jaman dulu, habis kebangetan sih mahalnya harga nyewa perahu di galilea ini...)



Orang Batak Menyetop Taksi

Suatu hari, ada orang Batak yang sedang berwisata di kota Jakarta dan ia bermarga Manalu, saat menunggu taksi yang lewat iapun duduk untuk beristirahat.

Saat itu ia melihat ada taksi tak berpenumpang yang kebetulan lewat maka  iapun menyetop taksi itu, dan saat diberhentikan sang supir taksi bertanya kepada si Batak ini. "Mana lu?" tanyanya sambil mengintip dari jendela (maksudnya kamu mau ke mana?), si Batak ini kaget dan bergumam "Bah, hebat kali supir taksi di Jakarta ini? Belum apa-apa sudah tahu namaku."

Lalu ia bertanya lagi pada si supir taksi ini "Hei kau, kau paranormal ya?" Lalu supir taksi ini menjawab sambil nyeleneh dan pergi "Sinting." Si Batak ini bergumam lagi "Bah, lebih hebat lagi supir taksi ini, dia tahu kemana tujuanku.

Aku kan mau pergi ke rumah temanku si Ginting." Karena dari 5 taksi yang ia berhentikan mengatakan hal yang sama saja, si Batak ini frustasi dan akhirnya memutuskan untuk naik metro mini saja daripada repot-repot cari taksi.

Di dalam metro mini ia berkata dalam hati "Supir-supir taksi di Jakarta ini paranormal semua kelihatannya tetapi aneh, kok mereka tak mau kutumpangi ya? Padahal uangku cukup."


Dolok Saribu Dari Saribu Dolok

Setelah menginjakkan kaki di kota Jakarta, Duga bermaksud mendapatkan teman sebanyak-banyaknya. Maklum Duga belum fasih berbahasa Indonesia.

Menurutnya semua perkataan dalam bahasa Batak harus diterjemahkan ke bahasa Indonesia termasuk identitas diri.

Sambil bersalaman lalu dia memperkenalkan diri dan berkata:
 "Gunung Seribu dari Seribu Gunung". Sejak itu para sahabatnya pada takut dan segan, mereka menganggap Dolok Seribu bersaudara dengan gunung Kidul.


Jalan-jalan ke Medan Plaza

Liburan di kampung halaman rasanya membosankan, pikir Yodi. Akhirnya dia berkunjung ke tempat tulangnya di Medan.

Robet mengajak Yodi jalan-jalan ke Medan Plaza, di perjalanan menuju Medan plaza naik angkut 51 Robet kesal saking panasnya kota Medan.

Sambil mengipas-ngipas dadanya karena keringatan Robert mengucap...."Brengsek...panas benar..!!" Mendengar keluhan Robert, Yodi berkata "Bet, aku juga brengsek..!!"


Pertama Kali Datang Ke Jakarta

Pertama sekali Ucok datang ke Jakarta, dia coba jalan-jalan mau tahu keadaan Jakarta, Pertama dia pergi ke Terminal Pl.Gadung

Kondektur : "Blok M... blok M.."

Ucok : Naik Bus kota jurusan blok M, selama dalam perjalanan setiap orang mau turun selalu sebut nama halte.

Penumpang lain : "Bang Senopati.. kiri!!", bus berhenti.

Penumpang lain : "Bang Sudirman.. kiri!!", bus berhenti.

Ucok : Wah gimana ya saya mau turun, dengan yakin ucok teriak,

Ucok : "Tahan Sihombing.. kiri!!", bus jalan terus,

Ucok : Teriak lagi, "Bang Tahan Sihombing.. kiri!!", akhirnya semua penumpang bis melihat ke arah ucok.

Ucok : Berdiri menghampiri kondektur, "Bang kau tuli ya saya tadi sudah bicara Tahan Sihombing kiri, kok bis jalan terus."

Ucok : "Tadi penumpang lain tinggal sebut nama, bus berhenti, kamu belum tahu saya ya?"

Kondektur : "Maaf bang yang mereka sebut tadi nama halte bus ,dan di Jakarta namanya Halte Tahan Sihombing tidak ada, makanya jalan terus."

Ucok : "Maaf juga bang lain kali buatkan halte Tahan Sihombing."
                                                                                                                                                


Kami Mau Cincang

Suatu malam Ucok dan Bapak nya makan di restoran. Mereka berdua ribut untuk memesan makanannya.

Pelayan : "Mau pesan apa pak."

Bapak Ucok: "Kau pesan apa Gi?"

Ucok : "Kok bapak Tanya aku..."

Bapak Ucok: "Kan kau yang ajak Cok!"

Ucok : "Jadi kalau aku yang ajak...kenapa?"

Bapak Ucok: "Ya Ucok yang bayarin..."

Pelayan : "Pak jangan bertengkar... di sini"

Bapak Ucok: "Oke, kami mau cincang!" (makanan khas Batak)

Pelayan : "Apa itu Cincang??"

Ucok : "Makanan khas kami."

Pelayan : "Oh maaf Pak, Cincang tidak ada, yang ada Cacing."

  
Liburan ke Saribudolok

Pada suatu hari libur anak-anak pak Sabam mau mengunjungi keluarganya di Medan, perencanaan mereka berangkat bersama keluarga dengan mengendarai mobil Pribadi dari Jawa ke Medan.

Tanya punya tanya (kebetulan mereka belum pernah ke Medan sebelumnya) alternatif perjalanan menembus rute Jakarta - Lampung - Pekanbaru - P.siantar - Saribu dolok - Kabanjahe - Medan (katanya sekaligus refreshing).

Mereka pun memulai perjalanan dan beberapa hari mereka tiba di Saribu dolok Kab. Simalungun. Keluarga pak Sabam sejenak istirahat dan makan siang untuk mengisi perut yang sudah mulai keroncongan.

Setelah mereka kenyang mereka pun melanjutkan perjalanan sambil melihat-lihat kiri kanan nama kota yang dilalui, kira-kira 2,5 jam mereka terperanjat melihat kota yang dilalui yaitu desa tiga dolok. Tersentak kaget Pak Sabam langsung memberi Perintah kepada Driver untuk kembali ke Jawa :

Pak Sabam : "Mas Selamet kita pulang aja "
Selamet : " ... (heran) kenapa pak? kan belum ke Medan ?"
Pak Sabam : " 2.5 jam yang lalu kita berangkat dari tempat kita makan yaitu saribu dolok, sudah 2.5 jam kita baru melewati tiga dolok, berarti 1 dolok kita menempuh dengan lebih kurang 50 menit, kalau seribu dolok berapa ????"
Selamet : "...(1000 x 50 = 50.000 menit / 60 menit =....... jam?) ##&%$@%"
Pak Sabam : " Sudah pulang saja nanti keburu masa liburan habis "
Selamet : " oke Pak siap dilaksanakan!!"


   
Bayar Ongkos Mikrolet Kurang

Seorang Bapak - Bapak Batak naek Metromini dari Kramat Sentiong menuju Manggarai, tidak mendapat tempat duduk, bapak tersebut bergelantungan bersama penumpang lain di dekat pintu depan. Didepan RSU Cikini, si Kondektur mulai sibuk menagih ongkos dari para penumpang sambil menkrincing-krincingkan uang logam yang ada ditangan nya.

Kondektur : Ongkos Pak

Bapak Batak : nih !!! Sambil meyodorkan uang Rp. 1.500.

Kondektur : Kurang Pak, Rp. 500 lagi.

Bapak Batak : Ah diam kau !!! Setengah jalan nya aku naek, Anjing !!!

Kondektur : Wah, Bapak ini gimana sih, udah bayar ongkos kurang malah maki orang lagi ngomongin orang anjing segala !

Bapak Batak : BAH !!! Masih bagus kau kubilang Anjing, Kubilang Taik, dimakan Anjing Kau !!!

Kondektur itu pucat pasi tak berani lagi berkomentar.



Orang Batak Punya Trisila

Kalau bangsa Indonesia mempunyai Pancasila,
suku Batak hanya punya Trisila: Silaban, Silaen dan Silalahi.


 
Ahli Fisika Terkenal dari Batak

 Fisikawan terkenal dari Batak... "Sir Isaac Nasution"



Horas Bah !

BBM naik, hidup tambah SIMANUNGKALIT
Harga2 NAEK, SAGALA PANDAPOTAN MANURUNG,
Banyak SIHOTANG
Hidup bagaikan mendaki TOBING
Tak ada lagi HARAHAP
Kepala pusing sampai SIBUTAR BUTAR
Rambut rontok dan nyaris POLTAK
Jumlah rakyat miskin sudah PANGARIBUAN
Anak-anak menangis MARPAUNG-PAUNG
Otak sudah SITOMPUL
Tapi kita masih dimintasabar SITORUS
Jangan putus HARAHAPkatanya
Mintalah PARLINDUNGAN,
supaya BONAR-BONAR selamat ...

BUTET dah... !!



Lebaran vs Sempitan

Ini cerita tentang orang Batak yang sedang pergi ke RLD (sebut saja Kramtung alias Kramat Tunggak atawa Bongkaran juga boleh), kejadian ini kebetulan pas bulan puasa menjelang lebaran. Kebetulan lagi, si Batak satu ini lagi bokek, sehingga terjadi tawar menawar yang cukup alot, akhirnya dicapai kesepakatan dan si Batak mendapatkan discount hampir 40 % dari harga normal.
Setelah menyelesaikan tugasnya termasuk memberikan bayaran yang telah disepakati, si cewek memberanikan diri minta tambahan, mas ... tambah dong .... lebaran nih. Si Batak spontan menjawab (dengan aksen Batak tentunya): lebaran kau bilang ... yang sempitan saza tak kutambah.


Tomas vs Tobing

Ada seorang Batak bermarga Tobing, dapat tugas dua minggu ke Jakarta. Pada dasarnya si Batak ini orang baik, no alcohol, no drugs, no womanizing, pokoknya NO untuk yang negatif-negatif. Teman-temannya sering mengajak si Batak ini untuk looking for good place and good time (pinjam istilah populer supir-supir taksi di Manila), tapi dia tidak pernah mau. Namun , setelah seminggu di Jakarta dan tidak pernah ketemu sang istri tercinta akhirnya dia berhasil diajak teman-temannya ke salah satu RLD (red light district) di Jakarta.
Di tempat tersebut dia mendapat partner mojang Solo yang lembut dan cantik, dasar Batak yang suka sradak-sruduk, dalam ‘making love’ juga sradak-sruduk. Awalnya si cewek berusaha memberikan sevice yang terbaik, namun lama-lama karena merasa risih, si cewek bilang dengan lembut, pelan-pelan toh mas. Tapi si Batak tidak perduli dan tetap aja sradak-sruduk, si cewek bilang lagi pelan-pelan toh mas, sampai beberapa kali. Akhirnya si Batak menyahut (dengan aksen Batak tentunya) ... Tomas lagi ... Tomas lagi kau bilang, aku bukan Tomas (toh mas) ..... Tobing-nya aku. Si Batak terus menuaikan tugasnya ..... tetap saja sradak-sruduk.


Lanjutan TOMAS Vs Tobing

Ternyata si batak ini memang galak dan beringas. Jotosan barangnyapun memang aduhai. Ini mebuat perempuan Solo tadi semakin ketagihan. Dengan logat Jawanya yang medok si perempuan nagih ke Tomas..maleh mas (lagi mas)...maleh mas. Apa?? geram si Tomas. "Maleh mas.. maleh mas... maleh mas.." ulang si perempuan tambah keenakan.. Tapi.. dasar si Tomas yang nggak pernah ngerti bahasa Jawa malah menjawab dengan penuh emosi.. Lemas..! Lemas.. kau bilang? Apa lemas-lemas! Ini lihat ..(sambil menunjuk ke barangnya).. Buka matamu.. Tidak kau lihat ini tegak seperti monas???


Pertama Kali Lihat Lift

Seorang Batak kampung menang undian untuk bisa ke Jakarta dengan keluarganya. Sampai di Jakarta mereka sekeluarga pergi belanja ke Pondok Indah Mall. mereka terheran-heran melihat segala sesuatu di sana.

Mereka kemudian berhenti di depan dua buah pintu perak yg bisa buka-tutup sendiri. Si anak kemudian bertanya kepada bapaknya dgn logat Batak

"Pak benda apa ini ?"
Si bapak pun menjawab " Bah ! mana aku tau.... seumur hidupku aku tak
pernah melihat benda seperti ini !"


Dengan masih terheran-heran, mereka melihat seorang wanita tua menekan sebuah tombol di depan dua buah pintu perak itu, kemudian pintu terbuka, & wanita tua itu masuk ke dalam ruangan kecil didalam dua pintu perak itu.

Mereka melihat lampu-lampu dengan angka-angka menyala-nyala mulai dari yg paling kiri ke yg paling kanan dan kemudian balik lagi ke yang paling kiri.

Kedua pintu perak itu kemudian terbuka, dan keluarlah seorang wanita cantik dan sexy dari sebuah ruangan di dalam kedua pintu itu.

Si bapak kemudian berbisik kepada anaknya,
"Cepat...Panggil kau punya mamak !"


Dibilang Anjing

Suatu hari seorang satpam yang berasal dari Medan sedang berjaga di depan pintu sebuah gudang, tiba-tiba datang seseorang dan langsung kencing di dekat pintu tersebut. Melihat hal tersebut si Satpam langsung naik pitam dan membentak orang tersebut, Satpam : "Hei, anjing!!!" (dengan logat batak yang kental) "siapa yang suruh kau kencing di situ."
Seseorang : "Apa kau bilang? kau bilang aku anjing?"
Satpam : "Eh! untung kau kubilang anjing, kalau kau kubilang tai, habislah kau dimakan anjing."
Seseorang : "?????"


Suami Batak Istri Jawa

Tersebutlah Pasangan suami-istri. Sang suami Batak, dan sang istri Jawa. Mereka sedang dalam honeymoon setelah menikah sehari sebelumnya...

(Baca dengan dialek Batak...)
Suami : "DEK...AYOLAAAH..!!"
istri : "Aduuh bang...aku lagi datang bulaan.."
Suami : "YA SUDAHLAH...PANT** KAO PUN JADILAH!!"
iSTRI : "Aduh baang...aku lagi ambeien.."
Suami : (kesal) "SEMPAT KAO BILANG SARIAWAN KUTAMPAR KAO!!!"


Ucok Ngintip Jengkol

Ada seorang Ibu bersuku Batak lagi bersihin jengkol buat dimakan. Tanpa disadarinya (karena saking keasyikan bersihin jengkol) pahanya 'ngankang' sehingga sarung yang hanya dipakainya nggak menutupi 'anu'-nya lagi. Tiba-tiba anaknya, Ucok, datang dan ngelihat klo ibunya lagi bersihin jengkol.
Ia bertanya, "Mak, kenapa jengkol itu 'hitam' Mak??"

Ibu :"Biasalah Cok... Namanya juga jengkol udah tua! Cerewet kali kau bah!!!"

Anak :"Mak, kenapa jengkol itu berbiji Mak??"

Ibu :"Biasalah Cok... Namanya juga jengkol udah tua! Tambah cerewt aja kau!!"

Anak :"Mak, Mak,... kenapa jengkol itu ber'biji' Mak??? Karena udah tua ya?? " kata Ucok sambil nunjuk ke ara 'jengkol' ibunya.

Ibu :"Sialan kau Cok!!! Dari tadi ngintip rupanya kau!!!!!"


Ojo Kesusu (Jangan Tergesa-gesa)

Alkisah ada sepasang suami istri yang baru menikah. Sicewek berasal dari keluarga Jawa sedangkan si cowok berasal dari keluarga Sumatra alias orang Batak.
Pada malem pertama si cowok udah nggak tahan lagi buat ngejalanin tugasnya sebagai suami.

Sicowok : "Dek ... cepatlah sikit, aku udah nggak tahan nih ..." (tentu dengan eksen bataknya)

Si cewek : "Sabar toh mas ojo kesusu-susu alon-alon asal kelakon" (jawab si cewek yang nggak mo kalah dengan eksen jawanya yang artinya sabar mas, jangan terburu-buru pelan-pelan asal selamat)

Si cowok yang nggak ngerti omongan sicewek & mendengar kata-kata itu, kembali dengan eksen bataknya dan dengan sedikit kesel ngomong si cowok:

"Bah... kau ini gimana sih dek, aku kan belum pegang apa-apa, boro-boro ke susu".
Si cewek : "?!?!?!?! bengong & bingung..."


MENCOBA MINUM TUAK BATAK 15 GELAS
 
Seorang bule yang sedang jalan-jalan ke Medan mendengar soal tuaknya orang Batak dan betapa kerasnya minuman itu. Iseng-iseng dia masuk ke sebuah kedai tuak dan menantang pengunjungnya.

"Siapa yang bisa minum 15 gelas tuak sekaligus, saya kasih uang 500 dollar", katanya sambil meletakkan uang yang dimaksud.

Semua pengunjung terdiam, tak ada yang berani melayani tantangan itu. Bahkan si Tigor yang sedang duduk di sana melangkah keluar.

30 menit kemudian Tigor terlihat kembali ke kedai itu, mendekati si bule dan bertanya, "Hei Mister! Apa tantanganmu tadi masih berlaku?"

"Masih!" jawab Bule itu.

"Ok, aku terima tantangan kau Mister," jawab Tigor.

Segeralah dideretkan 15 gelas tuak di meja. Si Tigor langsung menenggak satu demi satu gelas tuak itu tanpa henti, dan segera saja seluruh gelas kosong.

Si bule hampir tak percaya dengan apa yang dilihatnya. 15 gelas tuak habis di minum semua oleh Tigor. Diserahkannya 500 dollar itu ke tangan Tigor sambil bertanya, "Boleh saya tanya tadi waktu anda keluar, anda pergi ke mana?"

"Ooo..itu", jawab Tigor.

"Aku kan tidak tolol Mister. Sebelum menerima tantangan Mister, aku pergi ke Kedai tuak sebelah, di sana aku cobak dulu apa aku bisa..."


Berita Bayi Lahir Tanpa Tulang

Seorang bayi telah lahir tanpa tulang di rumah sakit Bogor.

Peristiwa yang mungkin cukup langka ini sempat menarik perhatian media cetak lokal. Tak ayal, para wartawan pemburu berita pun segera mendatangi rumah sakit untuk membuktikan kebenaran kabar tersebut. Di ruang pasien, tampak telah berkumpul keluarga serta sanak famili dari pasien.

Sebelumnya, pihak dokter yang dimintakan pendapatnya, tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan. Bahkan meminta para wartawan untuk menanyakan langsung ke pihak keluarga, kenapa sampai bayi tersebut lahir tanpa tulang.

Para wartawan pun mencoba menanyakan langsung ke pihak keluarga, apa kira-kira yang penyebab kelainan tersebut.

Menurut penjelasan pihak keluarga, selama mengandung tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan. Beratnya normal, makannya pun juga tidak ada yang aneh-aneh. Hanya saja, sang ibu tidak begitu suka dengan sayur bayam.

Ketika ditanyakan apa kira-kira yang menjadi penyebab bayi tersebut sampai lahir tanpa tulang. Sejenak, tampak semuanya terdiam sampai akhirnya juru bicara keluarga maju untuk mencoba menjelaskan. Itu pun setelah bisik-bisik dulu dengan anggota keluarga lainnya.

"Sebenarnya, hal ini adalah urusan intern keluarga kami. Tapi karena anda menanyakannya, maka yang bisa saya sampaikan adalah Tulang dari bayi ini semuanya sedang berkumpul di Medan karena ada acara keluarga yang tidak bisa ditinggalkan."

Bah, orang Batak rupanya....:)




















1 komentar:

  1. wkwkwwkwkwkwk
    pintar juga kam ya dek...
    ampe gag bisa mingkem kam bwt abg.. :)

    BalasHapus